Friday 11 February 2011
Sesuatu Khabar Disana


Ceria... Itu Yang Terlihat Dari Raut Wajahnya... Sangat Bahagia Bila Mereka Melihatnya.. Satu Hingga Yang Lain Merasa Seperti Masa Lalu.. Indah.. Damai.. Tak Ada Kata Salah...

Senyum... Andai Dia Tersenyum Padaku... Dekat Dan Terus Mendekat Mengikuti Alunan Tawanya... Aku Terperanjat... ?!! Mereka Bersama Menyanyikan Lagu...
Irama Yang Tak Pernah Ku Dengar... Menyejuk’kan Hati...

Dengar... Dengarlah Ia Berkata Sesuatu : “ Kemarilah.., Dekatkan Dirimu Pada-Nya..., Jauhkan Dirimu Untuk Selamanya..., Hingga Kau Dapatkan Sesuatu...,
Sesuatu Yang Kau Anggap Hanya Isu Belaka..., Mimpi Yang Mengada-Ngada...,
Hingga Kau Pernah Berkata : ‘ Aku Punya Banyak Cabang, Menjulang Ke Depan.. Mendongak Ke Atas, Semua Ada Di Tanganku (Masa Bodoh)... Nafsu... Tetap Pada Nafsu... ?!!” Dan Ia Pun Melesat Jauh.... Pergi Hilang Sehilangnya Dalam Murkaku...

Namun Rasakanlah Bila Ada Di Antara Mereka, Tak Terbayangkan Bagai Tiada Hentinya Nikmat Itu..., Iri... Cemburu... Terasa Aku Di Kucilkan..
Merasa Tersudut Kar’na Masa Lalu, Hingga Ku Mengingat Sesuatu Hal : “ Aku Tak Bersih..., Aku Masih Rendah..., Tak Layak Aku Disana... Tempat Para Insan-Insan Terpilih Oleh-Nya...

Merugi Ataukah Penyesalanku Yang Sia-Sia... Tak’kan Berguna Lagi Bila Masa Itu Telah Tiba... Hingga Tersiksa Bathinku, Tak Mengira Serendah Ini.. Hak’ku..., Kewajibanku..., Akhlak’ku..., Sifat Dan Sikapku, Perbuatanku..., Lisanku..., Semua Yang Ada Pada Diriku..., Hanya Tercantum Abadi (Hitam) ; Aku Musuh-Nya..., Aku Murka-Nya..., Aku Laknat-Nya..., Aku Dendam-Nya..., Aku Benci-Nya..., Aku Dosa-Nya..., Aku Hina-Nya..., Aku Malu-Nya..., Akkuuuu... ?!!!

Aku... Kini Aku Bukan Kekasih-Nya, Bukan Siapa-Siapa Lagi Bagi-Nya... Aku Hanya Tetangga Untuk Mereka Yang Sangat Bahagia, Bersebrangan Darinya... Tempat Para Terkutuk Oleh-Nya... Hingga Ku Menangis..., Meratap Yang Tak Perlu Lagi (Percuma).. Aku Menyesal... Sungguh Menyesal... Tapi Tiada Guna...

Semoga Mereka Di Restui Dan Di Cintai Oleh-Nya.., Terlukis Ke Langit Ketujuh Di Antara Sahabat-Sahabat Mereka.., “ Tertinggi ”... Pada Puncak Yang Tertinggi...,
Menggema Ke Sudut Manapun (Tiada Terkira)..., Hingga Aku Sadar Dan Tak Dapat Berkata Lagi : “ Memang Sesal Di Akhir Nanti, Tapi Berujung Hingga Kegagalan Tak Pernah Terbantahkan ”...

Lihatlah... Lihatlah Untuk Terakhir Kali... Mereka Menangisi Aku..., Mereka Menghiburku..., ‘Ternyata’ Mereka Sangat Mencintai Dan Menyayangi Aku... Aku Menangis..., Terisak Nadiku Dalam Air Mata Darahku...

Aku Temanmu..., Mereka Semua Juga Sahabatmu... Jangan Menangis..., Hapus Air Matamu..., Duduklah Dan Bersujud Untuk-Nya/Kepada-Nya..., Sesungguhnya Ia Sangat Sayang Padamu..., Mencintaimu..., Dengarlah Saat Ia Dengar Perkataan Kalahmu..., Maafmu..., Taubatmu..., Apa Kau Tak Merasakannya..?!!

Jauhkan Itu Semua Untuk-Nya.., Jangan Kau Dengarkan Perasaan Burukmu (Kotormu Itu).. Itu Sesat Bagimu..., Akalmu Benar/Nyata.., Dapat Di Percaya.., Namun Nafsumu Mengalahkannya.., Hasrat Yang Tak Tentu Arahnya...?!!
Kembalilah Pada-Nya.., Tak’kan Merugi Bila Mengikuti-Nya..., Meratap Pada-Nya.., Mencintai Segala-Gala Tentang Diri-Nya.., Tuhanmu Sungguh Ada Untukmu.., ‘Kan Selalu Menyertaimu/Menolongmu Untuk Selama-Lamanya...

Dan Jelas Sudah Apa Yang Dia Ucapkan..., Ku Hanya Berdoa Pada-Nya.., Terimalah Cintaku Kembali..., Kasihani Aku Dan Melayani-Mu Sepenuh Hatiku...

Wahai Sahabatku..., Tunggu Aku Disana.., Tuntun Aku Melewati Rintangan Ini..., Jawab Tanganku Pada Doaku Dan Doamu..., Semoga Ia Mau Menerimaku Lagi...
Tunggu Aku...

Sesuatu Khabar Disana (BB)

0 comments:

Post a Comment

Followers

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner